CARA MENCEGAH PENYAKIT KAKI GAJAH

Penyakit Kaki Gajah atau Filariasis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk.

Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan, dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki. Penyakit ini cukup banyak ditemukan di Indonesia.

 CARA MENCEGAH PENYAKIT KAKI GAJAH
 Penyakit Kaki Gajah

Cara Penularan

Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk yang menghisap darah seseorang yang telah tertular sebelumnya. Darah yang terinfeksi dan mengandung larva dan akan ditularkan ke orang lain pada saat nyamuk yang terinfeksi menggigit atau menghipas darah orang tersebut.

Tidak seperti Malaria dan Demam berdarah, Filariasis dapat ditularkan oleh 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes & Armigeres. Karena inilah, Filariasis dapat menular dengan sangat cepat.

Gejala klinis

Gejala Filariais Akut dapat berupa:

Demam berulang-ulang selama 3-5 hari, demam dapat hilang bila istirahat dan muncul lagi setelah bekerja berat
Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan paha, ketiak (lymphadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit
Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan kearah ujung (retrograde lymphangitis)
Filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah bening, dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah
Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas (early lymphodema)

Gejala klinis yang kronis berupa pembesaran yang menetap (elephantiasis) pada tungkai, lengan, buah dada, buah zakar (elephantiasis skroti).

Diagnosis

Bila seseorang tersangka Filariasis ditemukan tanda-tanda dan gejala klinis, diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan darah jari yang dilakukan mulai pukul 20.00 malam waktu setempat. Seseorang dinyatakan sebagai penderita Filariasis, apabila dalam darah ditemukan mikrofilaria.

Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan dengan:

Berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk penular
   
Membersihkan tanaman air pada rawa-rawa yang merupakan tempat perindukan nyamuk, menimbun, mengeringkan atau mengalirkan genangan air sebagai tempat perindukan nyamuk
Membersihkan semak-semak disekitar rumah

Penyakit kaki gajah atau penyakit filariasis adalah penyakit menular menahun yang disebabkan infreksi cacing filaria, ditularkan oleh gigitan berbagai jenis nyamuk seperti anopheles culex aedes mansoniaan, opheles, aedes dan sebagainya.. Akibat dari penyakit kaki gajah ini bila tidak mendapatkan pengobatan yang tepat dapat menimbulkan cacat menetap.

Untuk mengobati penyakit kaki gajah, penderita harus meminum obat sesuai dosis lewat petunjuk dokter atau dinas kesehatan. Biasanya obat untuk mengatasi penyakit kaki gajah terdiri dari obat cacing utk membasmi cacing di dalam usus, obat cacing utk membasmi cacing yg ada dlm peredaran darah, serta paracetamol. Namun tidak semua penderita diberikan obat yang sama, karena pemberian obat kaki gajah disesuaikan dengan usia maupun latar belakang dari penderita penyakit kaki gajah.

Bagaimanapun juga mencegah terjadinya penyakit lebih baik dari pada mengobatinya. Adapun cara untuk mencegah penyakit kaki gajah antara lain :

  • Membasmi penyebar penyakit kaki gajah, dengan cara penyemprotan nyamuk di sekitar tempat tinggal kita.
  • Gunakan anti nyamuk seperti pemakaian obat nyamuk semprot, bakar, lotion anti nyamuk dan sebagainya.
  • Memakai kelambu pada saat tidur juga dapat mencegah gigitan nyamuk.
  • Menutup ventilasi rumah dengan kasa nyamuk.
  • Membersihkan pekarangan dan lingkungan di sekitar rumah.
  • Mencegah berkembangkanya nyamuk, dengan cara menguras penampungan air yang menjadi tempat berkembangkanya nyamuk.

Dengan melakukan hal-hal tersebut maka kita telah berusaha mengurangi resiko terjangkitnya penyakit kaki gajah maupun penyakit-penyakit lain yang juga bisa ditularkan oleh nyamuk.















0 komentar:

Post a Comment